Sabtu, 09 Januari 2016

Kalimat Efektif dan Cara Mengubah Kalimat efektif

Kalimat Efektif adalah sebuah gagasan atau pemikiran seseorang dengan menggunakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, tepat, singkat, dan jelas. Sehingga dapat disampaikan dengan baik, dipahami dan dimengerti oleh orang lain.
Contoh:
·         Semua pengguna kereta commuter line wajib mempunyai kartu e-ticketing
·         Semua pengguna kendaraan wajib memiliki SIM dan STNK
Cara mengubah kalimat efektif
1.       Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan
Jawab: Semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.

2.       Di dalam artikel koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di  Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Jawab: Artikel Koran menyuratkan bahwa sumber daya alam  yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

3.       Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat  sekali bagi masyarakat pedesaan.

Jawab: Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat bagi masyarakat pedesaan.

sumber :http://id.wikipedia.org

Kamis, 07 Januari 2016

Contoh Kalimat Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, dan Antonimi

Suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. 

Contoh dalam kalimat :
Wanita itu bertemu seorang pria di taman dan tak akan berjumpa kembali.
Ayah mengganti pakaian kerjanya dengan baju kaus santainya.

Contoh :
·  binatang = fauna  
·  pakaian = baju
·  bertemu = berjumpa

Hiponimi
Suatu kata atau frasa yang maknanya tercakup dalam kata atau frasa lain yang lebih umum, yang disebut hiperonim atau hipernim.

Contoh dalam kalimat :
• Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
• Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.

Homonimi
Suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, sedangkan jika ejaannya yang sama disebut homofon.

Contoh dalam kalimat :
-Amplop
+ Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop suratbiasa)
+ Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)

Polisemi
Suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.

Contoh dalam kalimat :
Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Antonimi
Suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Disebut juga lawan kata.

Contoh dalam kalimat :
•keras x lembek
•naik x turun
•kaya x miskin
•surga x neraka
•laki-laki x perempuan
•atas x bawah

Contoh kalimat :
1. Suara pak guru sangat keras sekali
2. Kue lapis yang dimakan toni sangat lembek
3. Laki-laki itu datang tak diundang

sumber :

http://id.wikipedia.org

Undangan Rapat dan Pengertian Homonimi, Polisemi, Antonimi

Nomor             : 5909/KET/WAREK-I/UG/IX/2015
Hal                  : Undangan Rapat
Lampiran         : -

Kepada Yth,
Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya acara pembahasan kurikulum bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, maka bersama ini kami mengundang seluruh Dosen Bahasa Indonesia untuk hadir dalam rapat yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal   : Jumat, 25 November 2015
Waktu             : 09.00 WIB
Tempat            :  Auditorium Universitas Gunadarma gedung 4 lt.6 depok

Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini maka Bapak/Ibu dimohon hadir tepat pada waktunya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.


Hormat kami,
Koordinator Mata Kuliah


( Handoko )



1.   Homonimi
Homonimi adalah “Dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya ‘kebetulan’ sama maknanya berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan “(Chaer,2007:302). Verhaar dalam Chaer (2009:94) mengatakan homonimi adalah ungkapan (berupa kata, fase, atau kalimat) yang bentuknya sama dengan ungkapan lain (juga berupa kata, fase, atau kalimat) tetapi maknanyatidak sama.
Jadi, homonimi adalah kata yang sama lafal dan ejannya, tetapi berbeda maknanya karena berasal dari sumber yang berlainan.
Contoh: antara kata bisa yang artinya “racun ular” dan kata bisa yang berarti “sanggup”; antara katamengurus yang berarti “mengatur” dan kata mengurus yang berarti “menjadi kurus”.
Relasi antara dua buah satuan ujaran yang berhomonimi berlaku dua arah. Perhatikan bagan berikut!
Menurut Chaer (2009: 95) ada dua kemungkinan terjadinya homonimi:
1.bentuk-bentuk yang berhomonimi itu berasal bahasa atau dialek yang berlainan;
2.bentuk-bentuk yang berhomonimi itu terjadi sebagai hasil morfologi.

2.   Polisemi
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu.
Contoh :
·   Saya masih punya hubungan darah dengan keluarga Bu Rani. (darah=kesaudaraan)
·   Tubuhnya berlumuran darah setelah kepalanya terbentur tiang listrik. (darah=yang berada dalam tubuh)
Perhatikan kata darah pada kalimat a berarti keluarga (makna konotasi), sedangkan darah pada kalimat b berarti zat merah dalam tubuh kita (makna denotasi).

3.   Antonimi
Antonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’ dan anti yang berarti ‘melawan. Jadi antonimi adalah ‘nama lain untuk benda lain pula’. Venhaar menjelaskan (1978) mendefinisikan antonimi adalah ungkapan (berupa kata, dapat pula dalam bentuk frase atau kalimat).
Contoh : besar X kecil
pulang X pergi
Contoh Antonim :
·            Keras x lembek
·            Naik x turun
·            Kaya x miskin
·            Surge x neraka
·            Laki-laki x perempuan
·            Atas x bawah
·            Rajin x malas
·            Tinggi x rendah
·            Panjang x pendek
·            Pintar x bodoh
·            Jujur x bohong
·            Gila x waras
·            Tipis x tebal
·            Hitam x putih
·            Belakang x depan
·            Besar x kecil

Contoh kalimat :
1. Suara pak guru sangat keras sekali
2. Kue lapis yang dimakan toni sangat lembek
3. Laki-laki itu datang tak diundang
4. Nina adalah perempuan yang baik hati dan ramah